Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya bersama sejumlah orang kepercayaannya menemui Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (4/9/2023) malam. Gus Yahya hadir bersama sejumlah petinggi PBNU, salah satunya sekretaris pribadinya, Ghufron Sirodj.
Setibanya di Istana, Gus Yahya langsung bergegas masuk gedung. Ia menyebut pertemuan malam ini berkaitan dengan Musyawarah Nasional Alim Ulama dan konferensi besar NU yang digelar pertengahan September. “Nganter surat undangan munas,” kata Yahya saat ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (4/9/2023).
Gus Yahya membantah ada pembahasan tentang politik saat menemui Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta. Pertemuan juga hanya berlangsung sebentar.
“Enggak ada sama sekali (soal politik). Saya cuma guyon cerita kiai-kiai lucu-lucu agar beliau agak inilah, seharian ini kan capek 13 meeting hari ini dengan berbagai tokoh internasional. Saya cuma guyon-guyon aja tadi,” kata Gus Yahya di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (4/9/2023).
Gus Yahya menyebut Jokowi tampak kelelahan. Dia mencoba menghibur dengan berbagai cerita lucu. Menurutnya, Jokowi terhibur dengan cerita-cerita itu.
Dalam kesempatan itu, Gus Yahya juga menegaskan posisi PBNU dalam Pilpres 2024. Yahya tak ingin dibawa-bawa dalam perhelatan politik tahun depan. Ia mengaku tak segan menyanksi pengurus PBNU yang mengatasnamakan NU untuk mendukung salah satu calon. Mereka juga telah menyanksi pengurus yang melanggar aturan itu.
“Kalau ada pengurus NU kemudian menggunakan lembaga NU untuk kegiatan politik, politik praktis, langsung kita tegur,” ujarnya.
PBNU diketahui akan menggelar Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan konferensi besar di Pondok Pesantren Al-Hamid, Cilangkap, Jakarta Timur pada 18-20 September 2023.
Munas dan konferensi besar dijadwalkan untuk dibuka secara langsung oleh Presiden Jokowi pada 18 September 2023 pukul 09.00 WIB dengan dihadiri 600 ulama dari jajaran syuriyah dan tanfidziyah.(Anil)