Di pagi yang sejuk, puluhan pemuda dari berbagai gang menuju jalan besar di perkampungan nelayan Desa Pengaradan Kecamatan Tanjung, Brebes. Mereka keluar sambil tangan kekarnya membawa Parang, Linggis, Sapu, dan Cangkul. Tampak salah seorang dari mereka mengumpulkan di sebuah tanah lapang sembari memberi instruksi. Pemuda yang kekar itu mengatakan kalau Desanya terkesan kumuh akibat banyak semak belukar yang tumbuh liar. Untuk itu, dia memerintahkan untuk bergerak membersihkan semak belukar tersebut agar tampak rapi dan bersih sehingga enak dipandang mata.
Puluhan pemuda yang tergabung dalam Gerakan Pemuda Ansor Ranting Pengaradan itu mengaku prihatin atas keluhan masyarakat perihal sulitnya akses Jalan Pantura menuju Desa pengaradan, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Untuk itu, mereka bergerak kerja bakti membersihkan jalan yang dipenuhi rumput liar dan alang- alang yang sudah hampir memenuhi jalan raya. Apalagi kondisinya sudah sangat membahayakan bagi pengendara yang melintas, seperti pengendara becak dan sepeda motor.
“Kami sepakat, mengerahkan anggota Ansor Ranting Desa Pengaradan, bahu membahu kerja bakti membersihkan rumput dan alang alang yang menutupi jalan tersebut,” papar Sekretaris GP Ansor Ranting Pengaradan Slamet, disela kerja bakti, Ahad (26/2/2023). .
Mengingat, rumput liar itu memang sudah menutupi jalan hampir sejauh 1 Km maka kerja bakti pun mendapat antusias dari warga sekitar. Sudah hampir enam bulan lebih rumput liar tersebut menutupi bahu jalan akses warga dan belum ada penanganan dari pihak terkait.
“Untuk itu kami bersama rekan-rekan tergerak untuk melakukan bakti sosial. Terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu terlaksananya kegiatan bakti sosial ini,” pungkasnya.
Salah seroang warga Sarno mengaku bangga atas kiprah GP Ansor yang berinisiatif melakukan kerja bakti. Ternyata Ansor tidak hanya pengajian atau jaga gereja dan keramaian saja, tetapi juga berkarya nyata untuk desanya. Melihat keseriusan Ansor bekerja bakti, dia pun akhirnya bersama warga lainnya turut serta kerja bakti.
“Saya turut bangga, terus saya juga ikut nimbrung. Toh pada akhirnya, untuk kepentingan bersama. Semoga amalan ini bisa terus dilakukan secara periodek,” ucap Sarno dengan bangga. (Wasdiun)