Ridwan Kamil melempar kode kepada warga Jawa Barat (Jabar) tentang langkah politik selanjutnya. Kode tersebut disampaikan Ridwan Kamil usai resmi menyerahkan jabatan gubernur Jabar, Selasa (5/9/2023). “Kami mohon doa takdir kami ke mana, kami tidak tahu, tapi InsyaAllah Tuhan memberikan yang terbaik; tapi kalau minggu depan ada breaking news, ya, mohon dimaklumi. Kodenya itu aja,” kata Ridwan Kamil di Gedung Sate, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (5/9/2023).
Pernyataan ini disambut tawa dan tepuk tangan dari para tamu dan undangan yang hadir dalam acara pisah sambut Gubernur Jabar. Namun Ridwan Kamil tidak menjelaskan secara detail soal kejutan apa yang akan terjadi pada pekan depan.
Dalam acara itu, Ridwan Kamil juga berpamitan dengan seluruh masyarakat Jawa Barat dan aparatur sipil negara (ASN) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat karena telah membantu dirinya selama menjabat. Dia juga berterima kasih kepada jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jabar.
“Dari tempat ini, hatur nuhun (terima kasih), hatur nuhun pada jajaran Forkopimda yang membuat Jabar sangat-sangat kondusif; dan tak lupa keluarga saya sebagai charger saya setiap malam, yang mendukung saya selama umur saya terima kasih,” tutur Ridwan Kamil.
Sebelumnya, Ridwan Kamil menyerahkan kujang pusaka kepada Bey Triadi Machmudin, yang menggantikan jabatannya sebagai penjabat gubernur Jawa Barat. Kujang pusaka itu diibaratkan sebagai simbol berpindahnya kepemimpinan Jawa Barat dari Ridwan Kamil ke Bey Machmudin.
Sebelum serah terima kujang pusaka di Lapangan Gasibu, depan Gedung Sate, Selasa petang, Ridwan Kamil dan Bey sempat menandatangani dokumen serah terima jabatan di Aula Barat Gedung Sate, dengan disaksikan sejumlah pejabat dari semua unsur Forkopimda.
Sebagai informasi, nama Ridwan Kamil memang masuk sebagai kandidat cawapres 2024. Sebab elektabilitas Ridwan Kamil di beberapa lembaga survei selalu masuk dalam tiga besar.
PDI Perjuangan sendiri memang memasukkan nama Ridwan Kamil sebagai salah satu kandidat cawapres pendamping Ganjar Pranowo di Pilpres 2024. Namun peluang itu sedikit tertutup karena Partai Golkar sebagai kendaraan politik Ridwan Kamil sudah berkoalisi dengan Partai Gerindra dan PAN dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Dalam koalisi tersebut PAN dan Golkar mendukung Prabowo Subianto sebagai Capres 2024. Meski begitu, posisi Golkar di KIM tidak menjadi jaminan Ridwan Kamil tidak maju sebagai cawapres 2024.
Sebagai kader Golkar, Ridwan Kamil harus meminta izin atau restu dari Ketua umumnya, Airlangga Hartarto untuk langkah politik di Pilpres 2024.(Anil)