Surabaya, TargetNews.ID – Laut Kenjeran kembali menjadi ritual Larung Cisuak, menyambut tahun baru Imlek,tradisi tahunan yang telah berlangsung selama lebih dari satu dekade. Jumat,24/1/2024
Ritual ini merupakan bagian dari kepercayaan masyarakat Tionghoa khususnya yang dilaksanakan oleh Klenteng Boen Bio dalam menyambut tahun baru.
Larung Cisuak bertujuan membuang sial, serta melepaskan energi negatif dari tubuh. Sebagai simbol, potongan rambut, kuku tangan, kuku kaki, dan benang penanda dimasukkan ke dalam kertas berbentuk penyu sebelum dilarungkan ke laut. Namun, esensi ritual ini bukan sekadar melarungkan benda fisik tersebut, melainkan melambangkan pelepasan energi negatif dan harapan untuk menjalani tahun baru dengan semangat dan keberkahan.
Prosesi dimulai dengan sembahyang kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Para Suci penguasa lautan, memohon izin agar ritual berjalan lancar serta mendapat restu. Pada malam sebelumnya, upacara sembahyang mengantar Para Suci sekaligus melaksanakan doa tolak bala.
Suhu Liem Tiong Yang, sebagai ketua pelaksana ritual dan juga pengurus Klenteng Boen Bio, menyampaikan bahwa Larung Cisuak dilakukan guna menyambut tahun baru Imlek dan tahun Ular Tanah dengan jiwa dan semangat yang baru.
“Kami berharap dijauhkan dari segala bahaya, dilancarkan usaha, rezeki, serta diberikan kesehatan jasmani dan rohani. Ritual ini sudah berjalan selama 12 tahun, dan tahun ini genap ke-13 kalinya,”ujar Suhu Liem.
Lanjut Liem, Larung Cisuak bukan hanya tentang membuang potongan rambut, kuku, atau benang, tetapi melarungkan segala energi negatif dari tubuh. Dengan doa, kami memohon keberkahan, kelancaran usaha, kesehatan, dan perlindungan dari segala rintangan. Semoga tahun baru membawa semangat dan keberkahan yang lebih baik.
Syarat-syarat cisuak ke laut, melambangkan harapan untuk tahun yang lebih baik di tahun Ular Kayu. {Red}