Pangkalpinang — Pengakuan mengejutkan dari seorang pria berinisial HEN, yang terang-terangan menyatakan dirinya sebagai penampung rokok ilegal dari sejumlah bos besar, kini memicu kemarahan publik. Namun ironisnya, meski mengaku di hadapan media dan telah disebut berkali-kali dalam laporan investigatif, HEN tetap melenggang bebas tanpa tersentuh hukum.
Lebih mengherankan lagi, gudang milik HEN disebut telah berkali-kali didatangi oleh aparat penegak hukum (APH), namun tak pernah ada proses hukum yang berjalan. Situasi ini menimbulkan dugaan kuat: ada perlindungan, ada pembiaran, atau ada aktor lebih besar yang mengendalikan jaringan ini.
“Ini bukan lagi soal rokok ilegal. Ini soal keberanian sistem hukum melawan kekuasaan gelap,” kata salah satu tokoh aktivis Bangka Belitung yang enggan disebut namanya.
ALVN dan Dalih Mediasi
Nama ALVN juga ikut terseret. Ia disebut terlibat dalam aktivitas gudang rokok ilegal. ALVN sendiri membantah, menyatakan bahwa kehadirannya hanya dalam konteks “mediasi antar pihak”, bukan bagian dari jaringan distribusi. Namun publik bertanya-tanya: “Mediasi macam apa yang terjadi di tengah gudang rokok ilegal?”
ALVN bahkan mengancam akan menggugat balik media yang memberitakan dirinya, yang semakin memperkeruh situasi dan menciptakan kesan intimidatif terhadap jurnalis.
Oknum TNI, Tudingan Serius, Bantahan Kilat
Seorang oknum anggota TNI juga disebut dalam dugaan sebagai pelindung kegiatan ini. TNI dengan cepat membantah, menyatakan akan melapor balik pihak-pihak yang dianggap mencemarkan nama baik.
Namun masyarakat mulai mempertanyakan:
Mengapa begitu cepat merespons klarifikasi nama,
Tapi begitu lambat menangkap pelaku yang sudah terang-terangan mengaku?
Rantai Rusak Penegakan Hukum
Berbagai laporan media memperlihatkan pola yang mencurigakan:
Gudang ilegal beroperasi secara terbuka,
Diberitakan berkali-kali,
Sudah diperiksa,
Namun pelakunya bebas, bahkan diwawancarai!
Situasi ini memperkuat dugaan adanya pembiaran terstruktur atau perlindungan dari oknum aparat, baik di kepolisian, bea cukai, maupun unsur lain yang belum terungkap.
Publik Menuntut Jawaban:
Pertanyaan yang Menggantung dan Jawaban yang Belum Datang
Kenapa HEN belum ditangkap? ❌ Tidak ada tindakan nyata
Apa peran ALVN sebenarnya? ❌ Hanya klaim “mediasi” tanpa bukti
Siapa “bos” rokok ilegal yang dimaksud HEN?
❌ Tak terungkap
Apa sikap resmi Bea Cukai, TNI, dan Polri?
❌ Belum ada konferensi pers terbuka
Kerugian Negara: Jutaan Batang, Miliaran Rupiah
Jika satu gudang bisa menampung ratusan ribu hingga jutaan batang rokok ilegal, maka pembiaran terhadap satu pelaku seperti HEN saja bisa menguras cukai negara hingga miliaran rupiah per bulan. Ini bukan lagi sekadar pelanggaran, tapi kejahatan ekonomi yang merusak fondasi fiskal negara.
Desakan: Bongkar Jaringan, Lindungi Jurnalis
Publik dan aktivis mendesak agar:
Dibentuk Satgas Khusus Anti-Rokok Ilegal dengan melibatkan KPK, Bareskrim, Bea Cukai, dan Puspom TNI.
ALVN dan HEN segera diperiksa terbuka, termasuk siapa “bos” yang disebut.
Lindungi jurnalis dan media yang mengungkap, bukan malah ditekan atau digugat.
Redaksi terus berupaya menghubungi pihak Bea Cukai, TNI, dan Kepolisian untuk memperoleh tanggapan resmi. Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan publik dari lembaga terkait.
Redaksi menegaskan bahwa peliputan ini bertujuan untuk menjaga kepentingan publik dan transparansi, bukan menyerang individu atau lembaga secara pribadi.










